Konsep Ilmu budaya Dasar Dalam Kesusasteraan
 Posted on 5/30/2010 06:50:00 PM by dreadmoney 
    Ilmu Budaya Dasar dinamakan Basic Humanities, berasal dari bahasa  Inggris The Humanities. Berasal dari bahasa latin Humanus, berarti  manusiawi, berbudaya dan halus. The Humanities berkaitan dengan masalah  nilai yaitu nilai sebagai Homo Humanus. Secara umum The Humanities  mencakup filsafat, teologi, seni dan cabang-cabangnya termasuk sastra,  sejarah, cerita rakyat, dan lain-lain, Oleh sebab itu The Humanities  menjadi ilmu-ilmu kemanusiaan, dan sebagian menterjemahkan sebagai  pengetahuan buadaya. Seni merupakan sastra yang berperan penting dalam  The Humanities, karena seni adalah ekspresi nilai-nilai kemanusian  dibandingkan cabang The humanities lain, yaitu ilmu bahasa karena  bersifat normatif. Seni bersifat tidak normatif, lebih fleksibel. Sastra  juga mempunyai peran penting karena menggunakan bahasa. Karena bahasa  merupakan kebutuhan pokok untuk setiap manusia untuk dapat berkomunikasi  dengan manusia lainnya. Sastra dapat didukung oleh cerita. Karena  dengan ceriuta orang akan lebih tertarik. Dengan cerita dapat  mengungkapkan gagasan yang tidak normatif. Dengan tidak menggunakan  cerita juga dapat menjadi menarik akan tetapi sulit bagi penciptanya  untuk mengemukakan gagasan, misalnya dalam musik. Ilmu Budaya Dasar  adalah salah satu mata kuliah yang diberikan dalam satu semester sebagai  bagian dari MKDU. Ilmu Budaya Dasar bukan hanya diberikan untuk dalam  ahli satu bidang tentang budaya saja, namun Ilmu Budaya Dasar adalah  untuk mengembangkan kepribadian masing-masing orang untuk memperluas  wawasan pemikiran dan kritikal terhadap nilai budaya.
Prosa banyak padanannya, misalnya disebut narrative fiction, prose fiction atau fiction saja. Istilah ini diterjemahkan sebagai cerita rekaan, didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa,dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Biasanya dipakai untuk roman, novel atau cerita pendek.
Prosa fiksi secara langsung atau tidak langsung membawakan pesan, moral atau cerita. Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dalam membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana pengalaman yang dialaminya sendiri. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh aneh dan daerah yang belum pernah dikunjungi
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Dapat memberikan informasi yang tidak ada di ensiklopedia. Didalam novel kita dapat mempelajari sejarah atau laporan jurnalistik.
3. Prosa fiksi memberikan infomasi kultural
Dapat menstimuli imaginasi, misalnya novel Siti Nurbaya, dan lain-lain.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman.
Berkenaan dengan moral karya sastra dibagi dua :
Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya dam Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu tetapi untuk merenung karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, mengajak pembaca untuk mengikuti kehendak jamannya.
Pengajaran puisi tidak diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasi murni. Puisi dipakai sebagai media dan sebagai sumber belajar sesuai dengan tema Ilmu Budaya Dasar.
Puisi termasuk seni sastra dan sastra bagian dari kesenian dan kesenian cabang dari kebudayaan. Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahwa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya menggunakan :
1. Figura bahasa, Misalnya gaya personafikasi, metafora, alegori, dan lain-lain.
2. Kata-kata ambiguitas, kata yang bermakna ganda.
3. Kata-kata berjiwa, kata-kata yang diberi suasana.
4. Kata-kata konotatif, kata-kata yang diberi tambahan nilai rasa dan asonasi.
5. Pengulangan, untuk mengintensifikasikan hal-hal yang dilukiskan.
Alasan mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah :
a. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
b. Puisi dan keinsyafan atau kesadaran individual.
c. Puisi dan keinsyafan atau kesadaran sosial.
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa :
-penderitaaan atas ketidakadilan
-perjuangan untuk kekuasaan
-konflik dengan sesamanya
-pemberontakan terhadap hukum Tuhan.
Puisi memiliki nilai etika, estetika, dan kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaannya adalah cinta kasih.
Prosa banyak padanannya, misalnya disebut narrative fiction, prose fiction atau fiction saja. Istilah ini diterjemahkan sebagai cerita rekaan, didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa,dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Biasanya dipakai untuk roman, novel atau cerita pendek.
Prosa fiksi secara langsung atau tidak langsung membawakan pesan, moral atau cerita. Nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dalam membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana pengalaman yang dialaminya sendiri. Pembaca juga dapat mengenal tokoh-tokoh aneh dan daerah yang belum pernah dikunjungi
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Dapat memberikan informasi yang tidak ada di ensiklopedia. Didalam novel kita dapat mempelajari sejarah atau laporan jurnalistik.
3. Prosa fiksi memberikan infomasi kultural
Dapat menstimuli imaginasi, misalnya novel Siti Nurbaya, dan lain-lain.
4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman.
Berkenaan dengan moral karya sastra dibagi dua :
Karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya dam Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya. Karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya, biasanya tidak mengajak pembaca untuk melakukan sesuatu tetapi untuk merenung karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannya, mengajak pembaca untuk mengikuti kehendak jamannya.
Pengajaran puisi tidak diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasi murni. Puisi dipakai sebagai media dan sebagai sumber belajar sesuai dengan tema Ilmu Budaya Dasar.
Puisi termasuk seni sastra dan sastra bagian dari kesenian dan kesenian cabang dari kebudayaan. Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahwa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya menggunakan :
1. Figura bahasa, Misalnya gaya personafikasi, metafora, alegori, dan lain-lain.
2. Kata-kata ambiguitas, kata yang bermakna ganda.
3. Kata-kata berjiwa, kata-kata yang diberi suasana.
4. Kata-kata konotatif, kata-kata yang diberi tambahan nilai rasa dan asonasi.
5. Pengulangan, untuk mengintensifikasikan hal-hal yang dilukiskan.
Alasan mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah :
a. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
b. Puisi dan keinsyafan atau kesadaran individual.
c. Puisi dan keinsyafan atau kesadaran sosial.
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial berupa :
-penderitaaan atas ketidakadilan
-perjuangan untuk kekuasaan
-konflik dengan sesamanya
-pemberontakan terhadap hukum Tuhan.
Puisi memiliki nilai etika, estetika, dan kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaannya adalah cinta kasih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar