Identitas Buku
(1) Judul Buku : Perahu Kertas
(2) Nama pengarang : Dewi Lestari
(3) Penerbit, cetakan ke- : Bentang Pustaka, 8
(4) Kota Terbit : Yogyakarta
(5) Tahun Terbit
Cetakan pertama : agustus 2009
Cetakan ke-8 : Januari 2011
1.6 Jumlah Halaman : xii + 444 halaman
1.7 Ukuran : 20 cm
1.8 ISBN : 978-979-1227-78-0
Sinopsis
Dua orang anak manusia dengan kisah hidup masing-masing yang serupa, Kugy dan Keenan. Gadis
ini mempunyai cita-cita menjadi seorang penulis dongeng dan semua orang
menganggap itu sebagai cita-cita yang tidak wajar untuk seorang
mahasiswa pandai seperti Kugy. Ia pun tetap menulis dongeng namun hanya
untuk dirinya sendiri, sedangkan yang ia publikasikan adalah cerpen yang
romantis.
Di sisi lain, seorang pemuda yang memiliki cita-cita menjadi seorang
pelukis dengan bakat luar biasanya tidak direstui oleh sang ayah. Ia
harus kuliah ekonomi. Suatu ketika takdir mempertemukan keduanya melalui
Noni, Sahabat Kugy dan Eko, sepupu Keenan sekaligus pacar Noni. Dua
insan yang senasib itu saling mengagumi satu sama lain. Kugy yang tidak
neko-neko dalam bersolek, dan Keenan yang tetap tampan dengan rambut
gondrongnya. Ditambah lagi zodiak mereka yang sama-sama aquarius,
sehingga Kugy menamai diri mereka sebagai agen rahasia Dewa Neptunus
untuk melaporkan semua kejadian di dunia melalui perahu kertas yang
dialirkan ke kaut. Keenan memang tidak sesering Kugy dalam membuat
perahu kertas, tapi itu tidak menghilangkan persahabatan mereka, bahkan
berempat dengan Noni dan Eko lama-lama persahabatan mereka menjadi
sebuah cinta.
Keenan berusaha menjauh dari Kugy ketika ia tahu bahwa Kugy telah
mempunyai pacar yaitu Ojos. Aksi kaburnya semakin sempurna dengan
didukung liburan akhir semester yang cukup panjang dan Keenan
memperpanjang liburannya ke Bali, di rumah teman lama ibunya dan di situ
orang- orang bebas melukis.
Selepas dari liburan normal kuliah, Kugy, Noni, dan Eko menceritakan
pengalaman masing-masing. Hal yang paling mencekat bagi Kugy ialah
ketika Noni membeberkan rencananya untuk menjodohkan Keenan dengan
Wanda, sepupunya. Kugy tidak mendukung itu karena diam-diam ia menyimpan
perasaan kepada Keenan.
Kini ganti Kugy yang menghindar dari persahabatan itu. Ia mencari
berbagai kesibukan sampai ia tidak tahu kembalinya Keenan dan ceritanya
dengan Wanda. Wanda ialah gadis cantik, cerdas, dan seorang kurator muda
. Ia mengerti dunia lukis sehingga ia nyambung dengan Keenan. Wanda
juga membuat lukisan Keenan masuk galeri ayahnya dan menyuruh orang
untuk membeli lukisan itu. Merasa lukisannya laku Keenan memutuskan
menjadi pelukis untuk hidup dan meninggalkan kuliahnya. Di sisi lain,
Kugy terus sibuk mengambil semester pendek hingga ia mengajar di Sakola
Alit agar waktunya terus padat. Di Sakola Alit ia membuat dongeng
tentang anak-anak didiknya agar mereka mau belajar. Notabene, mereka
ialah orang-orang dari kalangan yang kurang mampu, baik ekonomi maupun
pendidikan.
Suatu hari takdir mengembalikan Keenan pada Kugy. Keenan diminta Ical,
teman mengajar Kugy untuk mengajar anak-anak menggambar. Anak-anak
sangat senang dengan guru gambar mereka, dan yang paling senang dari
semuanya adalah Kugy. Di tempat itu Keenan mengungkapkan rasa
kehilangannya pada Kugy. Hati Kugy sangat berbunga . Bahkan harta
berharganya berupa buku dongeng “Jendral Pilik dan Pasukan Alit” ia
berikan pada Keenan. Ironi sekali dengan yang diucapkan Keenan di Sakola
Alit, selang beberapa hari dari kejadian itu Kugy mendengar Keenan dan
Wanda jadian. Benar- benar hancur hati Kugy. Terlebih ia juga harus
putus dengan Ojos.
Jakarta, September 2000, hari itu ulang tahun Noni ke-20. Ia berencana
memberi kalung medali emas yang bertuliskan “Sahabat Terbaik dan
Terawet” untuk Kugy. Sayang sekali Kugy yang tidak sanggup harus melihat
Keenan dan Wanda memutuskan untuk tidak hadir pada pesta itu.
Berantakan sudah rencana Noni dan ulang tahunnya karena ketidakhadiran
Kugy. Tidak hanya sampai itu saja kehancuran pesta itu. Di tempat lain
Wanda terlalu banyak minum alkohol hingga berdansa dengan lelaki lain.
Keenan mengajak Wanda ke kemar dan terjadi pertengkaran hebat. Wanda
yang berada dibawah pengaruh alkohol itu mengakui semua yang ia lakukan
pada Keenan, termasuk kebohongannya menyuruh orang membeli lukisan
Keenan. Ia mengembalikan semua lukisan Keenan.
Keenan merasa sakit hati yang luar biasa. Ia terlanjur membanggakan itu
pada orang tuanya, bahkan ia terlanjur berhenti kuliah. Pemuda itu
sangat putus asa, ia tidak mau lagi melukis dan lukisan yang
dikembalikan oleh Wanda ia kirim ke Ubud sebagai kenang- kenangan.
Keenan menceritakan semua itu pada Kugy di Sakola Alit, namun semangat
yang diberikan Kugy tidak ia hiraukan sedikit pun. Hingga suatu hari
Bimo, teman kos lamanya mengantarkan surat untuknya. Surat itu berisi
bahwa lukisan yang ia kirim ke Ubud telah terjual, dan di situ pak Wayan
juga menyisipkan uang hasil penjualan itu. Semenjak hari itu ia
langsung pergi ke Ubud bersama buku dongeng dari Kugy.
Di Ubud Keenan mulai berkarya lagi. Setiap hari ia melukiskan kelanjutan
kisah-kisah “Jenderal Pilik dan Pasukan Alit” dari buku Kugy. Lukisan
pertamanya tentang dongeng tersebut laku seharga Rp3.000.000,00. Kali
ini dua lukisannya laku Rp10.000.000,00 dan ia bertemu langsung dengan
pembelinya. Selain Pak Wayan dan pembeli lukisan itu, Keenan dapat satu
teman lagi untuk menemaninya melukis setiap hari, dia adalah Ludhe,
keponakan Pak Wayan.
Hubungan Keenan dan Ludhe semakin erat. Sampai pada ulang tahun Ludhe,
ia meminta pahatan karya Keenan yang sebenarnya spesial untuk Kugy.
Merasa putus asa pada Kugy Keenan pun memberikan pahatan itu sebagai
hadiah ulang tahun untuk Ludhe. Kedekatan itu tidak berhenti di situ.
Sempat Keenan menyerah untuk melukis karena ia sudah tidak punya
inspirasi, serial dongeng Kugy sudah habis. Walaupun demikian Ludhe
tetap sabar dan memberi semangat kepada Keenan. Melihat ketulusan
Ludhe, hati Keenan terenyuh dan puncaknya ia menyatakan cintanya kepada
Ludhe. Mereka pun berpacaran.
Di tempat lain kisah persahabatan Noni dan Kugy semakin miris. Semenjak
ulang tahun Noni ke-20, mereka tidak lagi saling bicara, bahkan untuk
sekadar menyapa. Tak tahan dengan semua itu, Kugy memilih pindah kos dan
mempercepat masa kuliahnya. Sampai pada tahun ke-3 kuliahnya, Juni 2002
Kugy sudah siap menjalani ujian skripsi dan ia mendapatkan nilai A. Dia
sangat berterimakasih kepada Eko yang telah membantunya. Kugy siap
melakukan apapun untuk Eko atas jasanya itu. Eko hanya minta satu hal
pada Kugy. Dia ingin Kugy minta maaf dan bersahabat lagi dengan Noni.
Hal itu dilakukan juga oleh Kugy, karena ia telah berjanji kepada Eko.
Betapa terkejutnya Kugy ketika ia minta maaf, Noni justru marah-marah
pada Kugy dan menuduh Kugy telah merebut Eko darinya. Pertengkaran
antara mereka makin menjadi dan mereka memilih untuk mengakhiri
persahabatan mereka.
Begitu lulus kuliah Kugy bekerja di sebuah perushaan advertising atas
rekomendasi Karel, kakaknya. Perusahaan itu bernama Advocado. Bos Kugy
masih muda, beda usia mereka hanya delapan tahun. Bos itu bernama Remi.
Hubungan Remi dan Kugy berubah menjadi hubungan spesial. Semua itu
bermula ketika Kugy menyampaikan ide emasnya untuk sebuah produk dan
Remi terkesima akan ide tersebut.
Suatu ketika Keenan harus kembali ke Jakarta karena ayahnya terkena
strok dan sangat merindukannya. Keenan juga harus melanjutkan bisnis
ayahnya. Meskipun sudah berada di Jakarta, Keenan tidak berani memberi
tahu Kugy akan keberadaannya.
Takdir memang senang melihat kedekatan mereka, sehingga walaupun mereka
berusaha untuk tidak bertemu, kenyataan mempertemukan mereka kembali.
Noni yang telah mengetahui semuanya melalui sebuah kado Kugy yang tak
sempat ia berikan kepada Keenan, pagi itu datang ke rumah Kugy untuk
minta maaf dan memperbaiki persahabatan mereka. Noni mengalungkan medali
emas yang dulu tertunda untuk diberikan kepada Kugy. Noni dan Eko
hendak mekangsungkan pertunangan sembari menunggu ujian skripsi mereka.
Mereka berempat dipertemukan lagi di pesta pertunangan itu. Kugy dan
Keenan walaupun awalnya canggung lama-lama biasa juga dan keduanya
semakin akrab. Mereka saling mengetahui bahwa keduanya sudah mempunyai
pacar masing-masing.
Suatu ketika, tanpa sengaja Kugy bertemu dengan Ludhe di Ubud, saat Kugy
dan Remi liburan kantor di Bali. Dengan sedikit terlambat Ludhe
menyadari bahwa yang ia temui ialah inspirator Keenan selama ini.
Sementara Kugy mengetahui Ludhe adalah kekasih Keenan lebih lama lagi,
dia mengetahuinya dari Remi. Mengetahui kenyataan itu Kugy terkejut dan
ia kabur ke rumah kakaknya untuk menenangkan diri. Keenan dan Remi panik
mencari Kugy. Tapi lagi-lagi filing Keenan leih kuat dari siapapun
kepada Kugy. Keenan yang telah mengetahui segala isi hati Kugy dari Noni
datang ke tempat kakak Kugy dan menjelaskan segala isi hatinya. Mereka
kemudian memutuskan untuk tidak menyakiti pasangan masing-masing. Kugy
tahu Ludhe gadis yang baik untuk Keenan dan Keenan juga sebaliknya
Keenan tahu Remi lelaki yang baik untuk Kugy.
Kugy memberi buku dongeng berharganya kepada Remi yang sebenarnya hendak
ia berikan kepada Keenan. Sayangnya dalam buku itu masih terselip surat
untuk Keenan, seseorang yang selalu singgah di hati Kugy. Remi tidak
mungkin bisa menyiksa hati kekasihnya itu, ia menyuruh Kugy kembali pada
Keenan. Di sisi lain, Keenan juga sudah dilepas oleh Ludhe, walaupun
sangat berat. Ludhe tahu betapa besar dan tulusnya cinta Keenan kepada
Kugy dan Kugy pantas mendapatkan itu. Kugy dan Keenan (K dan K) akhirnya
bersatu membentuk K-family yang lebih besar.
3. Komentar
Kisah-kisah yang dihadirkan dalam novel Perahu Kertas sangat mudah
dinikmati oleh pembaca. Ceritanya mudah diikuti dan sangat menarik
perhatian pembaca untuk terus membaca. Gaya ceritanya sesuai dengan
minat anak muda. Tokoh Kugy dan Keenan dalam cerita sangat menarik, dan
kerumitan kisah cinta mereka seolah-olah nyata. Pembaca sulit menebak
kisah-kisah yanng akan terjadi. Novel tersebut tidak melulu
menggambarkan percintaan, namun juga bercerita tentang persahabatan.
Bumbu-bumbu persahabatan yang dihadirkan penulis membuat pembaca ingin
memiliki persahabatan yang hebat seperti dalam novel.
blog ini tidak memiliki kesempurnaan, tapi memiliki arti yang mendalam lewat kata2nya. tidak usah memandang dari segi kulitnya saya, cobalah tengok dari sisi yang mendalamnya. blog ini sangatlah fleksible...boleh dilihat dan di baca serta tak lupa dengan mengoment setiap tulisan yang ada di blog ini. ya silahkan para masyarakat dunia untuk mampir dan singgah kedalam blog ini.
Selasa, 20 November 2012
Jumat, 26 Oktober 2012
Kata-Kata yang Berasal dari Lingkungan
Kuping Gajah : tumbuhan yang bentuknya seperti kuping gajah.
Coral Api : koral yang jika terkena kulit akan panas seperti terbakar api.
Walang Sangit : belalang yang bau sangit.
Surabaya : Provinsi yang diambil dari cerita ikan hiu Sura yang berkelahi dengan buaya.
Banyu Wangi : Provinsi yang diambil dari cerita tentang air yang wangi.
Pondok Cina : nama daerah yang konon dulu adalah tempat orang cina singgah untuk berdagang.
Kebon Jeruk : nama dearah yang konon dulu adalah tempat kebun jeruk.
Keset : alat yang dibuat untuk mengesatkan kaki.
Coral Api : koral yang jika terkena kulit akan panas seperti terbakar api.
Walang Sangit : belalang yang bau sangit.
Surabaya : Provinsi yang diambil dari cerita ikan hiu Sura yang berkelahi dengan buaya.
Banyu Wangi : Provinsi yang diambil dari cerita tentang air yang wangi.
Pondok Cina : nama daerah yang konon dulu adalah tempat orang cina singgah untuk berdagang.
Kebon Jeruk : nama dearah yang konon dulu adalah tempat kebun jeruk.
Keset : alat yang dibuat untuk mengesatkan kaki.
dangdut : karena alunan musiknya dang-dut
jangkrik : karena bunyinya krikrik
atapers : karena naik kereta diatap
undur-undur : karena jalannya mundur
apel malang : karena apelnya berasal dari malang
kacang bogor : karena kacangnya berasal dari bogor
walang sangit : karena walang (belalang) itu berbau sangit
kaki seribu : karena serangga itu memiliki kaki yg banyak seperti terlihat 1000 kaki
jalan raya : karena jalanan itu ramai/raya
macan tutul : karena macan itu memiliki tutul-tutul
kumbang badak : karena kumbang itu memiliki 1 cula seperti badak
undur-undur : karena jalannya mundur
apel malang : karena apelnya berasal dari malang
kacang bogor : karena kacangnya berasal dari bogor
walang sangit : karena walang (belalang) itu berbau sangit
kaki seribu : karena serangga itu memiliki kaki yg banyak seperti terlihat 1000 kaki
jalan raya : karena jalanan itu ramai/raya
macan tutul : karena macan itu memiliki tutul-tutul
kumbang badak : karena kumbang itu memiliki 1 cula seperti badak
Meong :
Disebut seperti itu karena kucing berbunyi meong..
Mbek : Disebut seperti itu karena kambing berbunyi mbek..
Gukguk: Disebut seperti itu karena anjing berbunyi gukguk..
Mbek : Disebut seperti itu karena kambing berbunyi mbek..
Gukguk: Disebut seperti itu karena anjing berbunyi gukguk..
Jumat, 19 Oktober 2012
Perkembangan Bahasa Indonesia Pada Masa Kini
Sebelum
saya membahas Perkembangan Bahasa Indonesia di Masa Kini, saya akan
sedikit mengulas tentang Sejarah Bahasa Indonesia atau bisa dikatakan
perjalanan dari dahulu hingga saat ini.
Sejarah Singkat Bahasa Indonesia
Sejak ditetapkan sebagai bahasa persatuan, bahasa Indonesia terus
mengalami perkembangan. Lebih-lebih setelah pemerintah secara resmi
mengangkatnya sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, pemakaian
bahasa Indonesia menjadi lebih luas. Bahkan, hampir semua bidang
kehidupan di negeri ini menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar perhubungan.
Sejak ditetapkan sebagai bahasa persatuan, bahasa Indonesia terus
mengalami perkembangan. Lebih-lebih setelah pemerintah secara resmi
mengangkatnya sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, pemakaian
bahasa Indonesia menjadi lebih luas. Bahkan, hampir semua bidang
kehidupan di negeri ini menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pengantar perhubungan.
Kesepakatan menerima bahasa Melayu (bahasa Indonesia) menjadi bahasa nasional secara resmi (de yure) tertuang dalam Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36. Dalam pasal itu selengkapnya berbunyi, “Bahasa negara adalah bahasa Indonesia”. Sungguhpun
bahasa Indonesia telah ditetapkan sebagai bahasa nasional, pemerintah
tetap memelihara keberadaan bahasa-bahasa daerah sebagai bagian kekayaan
budaya nasional.
Konsekuensi dari ketetapan itu, kedudukan bahasa Indonesia baik
sebagai bahasa nasional maupun bahasa negara, pelestarian, pembinaan dan
pengembangannya menjadi kewajiban bagi setiap warga negara yang merasa
dirinya sebagai bangsa Indonesia. Tidak hanya itu, pembinaan dan
pengembangan bahasa Indonesia harus dilaksanakan dengan mewajibkan
penggunaannya secara baik dan benar.
Untuk mengakomodasi kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara,
khususnya sebagai bahasa resmi di dalam kebudayaan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan serta teknologi modern, pemerintah telah berupaya
mengembangkan melalui lembaga-lembaga pendidikan mulai dari jenjang
sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi.
Sebagai ketetapan mutlak dari pengejawantahan komitmen tersebut,
bahasa Indonesia harus dipakai sebagai pengantar di setiap jenjang
pendidikan yang diselenggarakan di seluruh tanah air. Sekalipun
demikian, kedudukan bahasa daerah tetap berperan penting sebagai bahasa
pengantar pada kelas-kelas awal, mengingat tidak semua anak negeri ini
terlahir dengan menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pertama.
Upaya pembinanaan dan pengembangan bahasa Indonesia terus dilakukan.
Sejak tahun 1938 hingga dewasa ini setidaknya telah delapan kali
kongres bahasa diselenggarakan. Kebijaksanaan pembakuan bahasa, pedoman
peristilahan, pedoman penyerapan dan sebagainya, terus dilakukan agar
bahasa Indonesia mencapai kesempurnaan, dan dapat menunjukkan jati
dirinya.
Bahasa Indonesia di Masa Lampau
Setelah kementerian pengajaran berdiri, penetapan kebijaksanaan
bidang pengajaran mulai dijalankan. Tugas kementerian pengajaran
tersebut di antaranya adalah menyusun rencana-rencana pengajaran. Salah
satu bagian dari rencana pengajaran itu adalah rencana pengajaran bahasa
Indonesia, mengingat Bahasa Indonesia pada waktu itu memiliki kedudukan
amat penting sebagai identitas negara yang baru saja meraih
kemerdekaan.
Kementerian pengajaran pada tahun 1946 secara resmi mengeluarkan
rencana pelajaran. Rencana pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar
misalnya, kementerian menetapkan alokasi jumlah jam terbesar di antara
sebelas matapelajaran yang lain. Pada waktu itu model pelajaran di
sekolah dasar masih menggunakan dua daftar jam pelajaran yang terbagi
atas: sekolah dasar dengan satu bahasa dan sekolah dasar dengan dua
bahasa. Sekolah dasar dengan satu bahasa yang dimaksud adalah sekolah
tersebut hanya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar,
sedangkan sekolah dasar dengan dua bahasa, selain menggunakan bahasa
Indonesia, sekolah tersebut juga menggunakan bahasa daerah sebagai
pengantar terutama pada kelas-kelas permulaan. Hal
ini sesuai dengan kerangka kurikulum sekolah dasar 1968 yang
mengamanatkan pelajaran Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa
pengantar dari kelas I sampai dengan kelas VI, dan atau digunakan
sebagai bahasa pengantar dari kelas IV sampai dengan kelas VI. Dasar
dari dua kerangka ini tertuang dalam UU tentang Pendidikan dan
Pengajaran Nomor 4 tahun 1950.
Berdasarkan ketetapan Undang-Undang tersebut, pengajaran Bahasa
Indonesia dibagi dalam dua kelompok. Kelompok pertama Bahasa Indonesia
diajarkan sejak kelas I sampai dengan kelas VI, sedangkan kelompok kedua
diajarkan sejak kelas III sampai dengan kelas VI. Dengan demikian, jika
dihitung akan terdapat perbedaan jumlah jam pelajaran sebesar 340 jam
pada kelompok pertama yang mengajarkan Bahasa Indonesia selama enam
tahun dibandingkan dengan kelompok kedua yang hanya empat tahun. Dalam
Kurikulum 1968 pelajaran Bahasa Indonesia mendapatkan alokasi jam
pelajaran sebesar 1.680, dan alokasi jam pelajaran ini akan semakin
banyak lagi dalam kurikulum tahun 1975, sehingga bidang studi Bahasa
Indonesia menduduki jumlah jam pelajaran terbesar, yaitu delapan jam
pelajaran pada setiap minggu dibandingkan dengan pelajaran yang lain
yakni, antara dua sampai enam jam pelajaran.
Selanjutnya, dalam amanat Undang-Undang itu tujuan umum pengajaran
Bahasa Indonesia adalah untuk menanamkan, memupuk dan mengembangkan: (1)
perasaan dan kesadaran nasional; (2) kecakapan berbahasa Indonesia
lisan dan tulisan; (3) kecakapan berpikir dinamis, rasional dan praktis
dalam bahasa Indonesia; dan (4) kemampuan memahami, mengungkapkan dan
menikmati keindahan bahasa Indonesia yang sederhana baik lisan maupun
tulisan.
Bertolak dari tujuan tersebut upaya penyelenggaraan pengajaran Bahasa
Indonesia dilakukan melalui prosedur pengembangan sistem intruksional,
dengan rumusan tujuan sebagai berikut: 1) tingkah laku murid.
Bentuk tingkah laku yang dimaksud, pelajaran Bahasa Indonesia
diharapkan dapat membentuk sikap, perilaku dan kemampuan siswa dalam
menggunakan Bahasa Indonesia; 2) Penetapan materi pelajaran. Penetapan materi pelajaran yang dimaksud, materi tersebut disesuaikan dengan tingkat dan jenjang pendidikan anak; 3) Perencanaan kegiatan belajar mengajar.
Perencanaan kegiatan belajar mengajar yang dimaksud adalah penyiapan
dengan sebaik-baiknya segala hal ikhwal berkaitan dengan proses
pembelajaran, karena proses pembelajaran yang disiapkan dengan matang
dapat menciptakan minat yang tinggi terhadap siswa untuk belajar bahasa;
4) Penetapan alat praga. Jika perlu guru dapat menciptakan alat praga sebagai sarana untuk memudahkan anak menerima materi pelajaran, dan 5) penetapan alatevaluasi.
Maksudnya, guru menyiapkan seperangkat alat evaluasi yang akan
digunakan untuk mengukur kemampuan anak setelah menerima materi
pelajaran.
Bahasa Indonesia di Masa Kini
Sistem pendidikan di Indonesia sampai saat ini dianggap masih belum
stabil. Setiap pergantian pejabat selalu menimbulkan masalah tersendiri.
Jika ditengok perjalanan kurikulum pendidikan kita, selalu saja
berganti-ganti. Yang terkini adalah diubahnya kurikulum berbasis
kompetensi menjadi kurikulum tingkat satuan pelajaran (KTSP), meskipun
dengan dalih sebagai pengembangan kurikulum sebelumnya.
Banyak praktisi pendidikan yang bingung terhadap kebijaksaan
tersebut. Yang lebih memperihatinkan, sering sebelum kebijaksanaan itu
tersosialisasi dengan baik di tingkat bawah, telah muncul kebijaksanaan
baru. Akibatnya para guru banyak yang putus asa, karena apa yang
dilakukan selama ini, sebelum sampai pada tujuan yang ingin dituju,
terpaksa harus berbalik arah.
Imbas dari kebijaksanaan itu dirasakan pula oleh guru-guru Bahasa
Indonesia. Banyak guru Bahasa Indonesia yang turut kebingungan mengikuti
arah kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah tersebut, sehingga
banyak pula diantara mereka yang akhirnya kembali mengajar dengan
menggunakan pola lama.
Dengan ditetapkannya kebijaksanaan tentang ujian akhir nasional (UAN)
oleh pemerintah, di sisi lain merupakan harapan baru bagi perkembangan
Bahasa Indonesia. Dengan ketetapan itu mau tidak mau Bahasa Indonesia
akan mendapatkan apresiasi yang besar di masyarakat, tetapi di lain
pihak menjadi beban tersendiri bagi guru Bahasa Indonesia, karena mereka
harus bekerja ekstra memenuhi dua tuntutan sekaligus. Di sisi lain ia
harus pengajar memenuhi tuntutan kurikulum, dan di lain pihak ia harus
mempersiapkan ujian akhir nasional.
Banyak terdengar suatu lembaga pendidikan menetapkan sebuah
kebijaksanaan yang melaggar ketetapan kurikulum. Misalnya, lembaga
pendidikan yang hanya mengajarkan tiga bidang studi kepada
siswa-siswanya pada tahun terakhir menjelang diselenggarakannya ujian
akhir nasional, sedangkan matapelajaran lain diabaikan. Yang lebih
parah lagi ada sekolah yang hanya mengadakan driil soal-soal UAN dari ketiga bidang studi yang akan diujikan tersebut, pada lima atau enam bulan menjelang diselenggarakannya UAN.
Pelajaran Bahasa Indonesia juga tidak luput dari kebijaksanaan itu.
Banyak guru Bahasa Indonesia harus ikut-ikutan melakukan praktik
tersebut agar mereka tidak disebut gagal dalam mengajar. Sebagaimana
persepsi sebagian besar masyarakat, bahwa keberhasilan guru terletak
pada keberhasilannya membawa anak mencapai nilai tertinggi, atau lulus
pada ujian akhir nasional.
sumber :
1 Dr. Warsiman, M.Pd., lahir di Bojonegoro, 5 Juni 1971. Dosen tetap pada Fakultas Adab IAIN Sunan Ampel Surabaya, dan dosen Jurusan Pendidikan Bahasa Indonesia FPBS IKIP PGRI Bojonegoro. Menyelesaikan program doktor (S-3) pada program studi Pendidikan Bahasa Indonesia di Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung tahun 2009.
Senin, 16 April 2012
Melawan Sisi Gelap Internet
Semua orang tahu, Internet
bukan hanya menyediakan informasi yang bermanfaat seperti berita atau
ilmu pengetahuan. Pornografi, pembajakan dan yang lainnya juga tumbuh
subur di sisi gelap Internet.
Pornografi tersebar melalui situs-situs porno. Tetapi bukan hanya itu, pornografi bisa didapatkan melalui email, jaringan pertukaran file antar pengguna (P2P), chatroom dan mailing list.
Arief A. Yudanarko, Customer Service PT RadNet Surabaya, adalah salah satu pihak yang memprihatinkan maraknya materi pornografi di Internet, khususnya yang bermuatan lokal. Menurutnya, beberapa materi tersebut sudah kelewatan.
“Gambar-gambar yang ditampilkan sangat provokatif seolah hendak mengatakan, ini lho kelakuan mereka yang kelihatannya alim,” tutur Arief
Arief tidak tinggal diam menyaksikan perbuatan seperti itu. Bersama beberapa rekannya yang memiliki keahlian dalam bidang Teknologi Informasi (baca:hacker), mengkoordinasikan pelacakan aktifitas pornografi seperti itu. Temuannya cukup mengejutkan!
“Arahnya jelas, mereka ingin melucuti muslimah,” kata Arief. Bahkan beberapa mailing list yang ditemukan Arief bersama timnya memiliki muatan-muatan yang lebih mengerikan.
“Milis ini seolah hendak memunculkan bahaya laten, karena sifatnya yang berandai-andai memperkosa para muslimah berjilbab,” lanjut Arief. Menurut Arief, komunitas itu menyebarkan informasi yang sangat detil tentang strategi memperdaya wanita baik-baik.
Meskipun yang beredar di komunitas tersebut hanya sebatas fantasi, Arief mengkhawatirkan kalau hal tersebut dipraktekkan di dunia nyata. “Saya katakan bisa menjadi bahaya laten, karena sangat mungkin dipraktekkan di dunia nyata,” tuturnya.
“Beberapa mailing list sudah ditutup oleh YahooGroups, setelah kami ramai-ramai kirim laporan abuse,” kata Arief. Akan tetapi mailing list itu seperti tidak pernah menghilang,
Dikatakan Arief gambar-gambar yang beredar, di mailing list dan situs-situs tersebut, 80 persennya adalah hasil rekayasa komputer. “Tapi ada beberapa yang dari hidden camera,” jelas Arief. Selain itu beberapa menampilkan gambar model yang mengenakan pakaian tertutup (jilbab). “Itu dulu pernah muncul dan beredar, tapi sudah ditutup,” kata Arief.
Terlacak Sampai Yogya!
Arief A. Yudanarko dan kawan-kawan tidak mau tinggal diam melihat materi-materi amoral ditampilkan di Internet. Usaha mereka melawan lewat Internet dirasa kurang efektif, kini mereka bersiap-siap untuk muncul ke permukaan. Pelakunya terlacak sampai ke Yogya!
“Kami coba cari strategi lain, yaitu melacak sampai ke alamat daratnya,” kata Arief. Dia dkk kemudian mencoba melakukan pelacakan. Karena pelacakan dari situs porno agak sulit dilakukan, mereka berusaha melacak melalui mailing list.
“(Prosesnya) cepatsekali dan kami terus memantau, begitu ada upload lagi kami bisa dapatkan lokasinya” kata Arief. Hal pertama yang dimanfaatkan Arief adalah header email yang digunakan mereka, kemudian tim pelacak yang dikoordinasikan oleh Arief akan mencari IP Address, ISP Pengguna hingga lokasi pengguna dimana.
Hasil pelacakan tim ini cukup menggembirakan. “Sampai minggu lalu kami punya tiga lokasi warnet yang dipakai upload gambar,” jelas Arief. Ketiga warnet tersebut berada di Yogya dan menurut Arief telah dikonfirmasikan keberadaannya.
Arief rencananya akan membentuk koordinasi secara nasional untuk menggalang anti pornografi ini. “Kami akan menunjuk contact person di setiap kota yang mungkin, nantinya mereka akan punya tim untuk kampanye dan buser, jika saatnya tiba,” Arief memaparkan.
Arief juga mengagendakan kerjasama dengan penegak hukum. Nantinya jika mereka melakukan penggrebekan dan penangkapan, mereka akan menyerahkan pelakunya pada polisi. Kelompok ini tidak ingin melakukan perlawanan secara cyber, karena selain tidak efektif perlawanan tersebut bisa menjadi bumerang bagi mereka. “Kami bukan hacker yang seperti itu,” imbuh Arief.
http://yudhim.blogspot.com/2008/02/melawan-sisi-gelap-internet.html
Pornografi tersebar melalui situs-situs porno. Tetapi bukan hanya itu, pornografi bisa didapatkan melalui email, jaringan pertukaran file antar pengguna (P2P), chatroom dan mailing list.
Arief A. Yudanarko, Customer Service PT RadNet Surabaya, adalah salah satu pihak yang memprihatinkan maraknya materi pornografi di Internet, khususnya yang bermuatan lokal. Menurutnya, beberapa materi tersebut sudah kelewatan.
“Gambar-gambar yang ditampilkan sangat provokatif seolah hendak mengatakan, ini lho kelakuan mereka yang kelihatannya alim,” tutur Arief
Arief tidak tinggal diam menyaksikan perbuatan seperti itu. Bersama beberapa rekannya yang memiliki keahlian dalam bidang Teknologi Informasi (baca:hacker), mengkoordinasikan pelacakan aktifitas pornografi seperti itu. Temuannya cukup mengejutkan!
“Arahnya jelas, mereka ingin melucuti muslimah,” kata Arief. Bahkan beberapa mailing list yang ditemukan Arief bersama timnya memiliki muatan-muatan yang lebih mengerikan.
“Milis ini seolah hendak memunculkan bahaya laten, karena sifatnya yang berandai-andai memperkosa para muslimah berjilbab,” lanjut Arief. Menurut Arief, komunitas itu menyebarkan informasi yang sangat detil tentang strategi memperdaya wanita baik-baik.
Meskipun yang beredar di komunitas tersebut hanya sebatas fantasi, Arief mengkhawatirkan kalau hal tersebut dipraktekkan di dunia nyata. “Saya katakan bisa menjadi bahaya laten, karena sangat mungkin dipraktekkan di dunia nyata,” tuturnya.
“Beberapa mailing list sudah ditutup oleh YahooGroups, setelah kami ramai-ramai kirim laporan abuse,” kata Arief. Akan tetapi mailing list itu seperti tidak pernah menghilang,
Dikatakan Arief gambar-gambar yang beredar, di mailing list dan situs-situs tersebut, 80 persennya adalah hasil rekayasa komputer. “Tapi ada beberapa yang dari hidden camera,” jelas Arief. Selain itu beberapa menampilkan gambar model yang mengenakan pakaian tertutup (jilbab). “Itu dulu pernah muncul dan beredar, tapi sudah ditutup,” kata Arief.
Terlacak Sampai Yogya!
Arief A. Yudanarko dan kawan-kawan tidak mau tinggal diam melihat materi-materi amoral ditampilkan di Internet. Usaha mereka melawan lewat Internet dirasa kurang efektif, kini mereka bersiap-siap untuk muncul ke permukaan. Pelakunya terlacak sampai ke Yogya!
“Kami coba cari strategi lain, yaitu melacak sampai ke alamat daratnya,” kata Arief. Dia dkk kemudian mencoba melakukan pelacakan. Karena pelacakan dari situs porno agak sulit dilakukan, mereka berusaha melacak melalui mailing list.
“(Prosesnya) cepatsekali dan kami terus memantau, begitu ada upload lagi kami bisa dapatkan lokasinya” kata Arief. Hal pertama yang dimanfaatkan Arief adalah header email yang digunakan mereka, kemudian tim pelacak yang dikoordinasikan oleh Arief akan mencari IP Address, ISP Pengguna hingga lokasi pengguna dimana.
Hasil pelacakan tim ini cukup menggembirakan. “Sampai minggu lalu kami punya tiga lokasi warnet yang dipakai upload gambar,” jelas Arief. Ketiga warnet tersebut berada di Yogya dan menurut Arief telah dikonfirmasikan keberadaannya.
Arief rencananya akan membentuk koordinasi secara nasional untuk menggalang anti pornografi ini. “Kami akan menunjuk contact person di setiap kota yang mungkin, nantinya mereka akan punya tim untuk kampanye dan buser, jika saatnya tiba,” Arief memaparkan.
Arief juga mengagendakan kerjasama dengan penegak hukum. Nantinya jika mereka melakukan penggrebekan dan penangkapan, mereka akan menyerahkan pelakunya pada polisi. Kelompok ini tidak ingin melakukan perlawanan secara cyber, karena selain tidak efektif perlawanan tersebut bisa menjadi bumerang bagi mereka. “Kami bukan hacker yang seperti itu,” imbuh Arief.
http://yudhim.blogspot.com/2008/02/melawan-sisi-gelap-internet.html
GALAKKAN INTERNET BERSIH, STOP SITUS MAKSIAT!
eramuslim - Salah satu krisis di Indonesia yang berpotensi terjadinya
pergeseran nilai dari para generasi dan masyarakat umumnya, adalah
krisis akhlak dan kebudayaan. Salah satu penyumbang cukup besar dalam
menghantarkan krisis akhlak ini adalah dengan masuknya media internet
ke Indonesia. Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa
dihindari, karena telah menjadi suatu peradaban baru dalam dunia
informasi dan komunikasi tingkat global.
Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat
dan layak diakses oleh masyarakat Indonesia, baik untuk kepentingan
pribadi, pendidikan, bisnis, dan lain-lain. Penulis sungguh sangat
merasakan dengan adanya internet adalah sebuah revolusi dalam dunia
informasi. Untuk mencari informasi sebuah referensi atau produk yang
ternyata sulit didapat sebelumnya, dengan adanya internet dalam
hitungaan menit informasi tersebut dapat diperoleh langsung dihadapan
mata, padahal data tersebut ternyata berasal dari negara lain. Dan dengan memalui internet juga, komunikasi antar negara menjadi
sangat murah, katakan saja dengan teknologi VOIP.
Namun sayang sekali, bersamaan dengan masuknya internet ke negeri
yang dulu dikenal masyarakatnya sopan santun, berpakaian rapih,
berbudaya baik dan berbudi luhur, saling menjaga kehormatan, dan
berakhlak mulia, kini telah berubah drastis akhlak menjadi kotor,
budaya menjadi serba kebarat-baratan dalam hal kebebasan berekspresi
terutama terkait seksualitas.
Tiada lain penyebab utamanya adalah adanya informasi yang dapat
diakses memalui internet berupa bertebarannya situs-situs maksiat,
pornografi. Lagi-lagi, Indonesia adalah termasuk negara yang sangat
lamban dalam menyikapi berbagai kondisi buruk sepert ini. Lihat saja
di negara lain, Cina, Pakistan , misalnya pemerintah terjun langsung
dalam upaya mengamankan masyarakatnya terhadap serangan pengkotoran
akhlak dan moral. Berbagai metode dilakukan, ada yang membatasi
jumlah warnet, ada yang menerapkan pemakaian perangkat lunak untuk
mengawasi akses ke situs-situs kotor dapi menarik tersebut, dan
langkah-langkah nyata lainnya yang diterapkan sesuai kondisi dan
situasi negara bersangkutan.
Di China, pernah dilakukan penutupan ratuan warung internet, lain
lagi di Pakistan komputer untuk warnet tidak boleh tertutup atau
harus terbuka. Tapi efektifkah upaya sejenis itu untuk membatasi
masyarakat akses ke situs-situs porno?
Bagaimana di Indonesia? usaha dan kebijakan apa yang dilakukan
pemerintah untuk membatasi akses internet ke situs porno? Penulis
belum bisa mengatakan dengan pasti, karena hingga saat ini belum
mendengar adanya larangan untuk mengakses informasi maksiat tersebut,
sebagai tanda tidak ada keseriusan pemerintah dalam menyelamatkan
akhlak genearasi dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Bahkan ada yang meprediksi, jika akses ke situs-situs maksiat
tersebut di blokir, maka usaha ISP, warnet bisa bangkrut. Jika hal
ini diketahui oleh pengusaha ISP atau warnet, bahwa bisnisnya meraih
untung dari adanya akses ke situs=situs maksiat, maka apa bedanya
dengan bisnis lainnya yang menjalankan maksiat? Apakah rela dan
nyaman mendapatkan untung dari usaha maksiat? Tentunya akal sehat dan
hati nurani tidak akan setuju akan hal tersebut.
Ada juga yang berpendapat, bahwa akses internet adalah menjadi
tanggungjawab pribadi masing-masing, atau filter terhadap situs
maksiat ada pada diri pribadi. Tentunya rambu-rambu ini akan efektif,
manakala masyarakat keseluruhan telah memiliki benteng keimaman yang
tinggi. Walaupun tidak ada yang melihat, namun karena percaya dan
yakin disaksikan oleh Sang Pencipta, maka pengguna internet dimanapun
berada, baik ditempat terbuka mapun tertutup akan menjaga untuk tidak
maksiat dengan internet.
Kekhawatiran akan efek buruk dari kebebasan akses internet dirasakan
paling besar oleh para orang tua, dimana putra putrinya yang masih
duduk di SLTA, SMA, dan perguruan tinggi dapat dengan bebas mengakses
internet ditempat-tempat umum seperti warnet.
Pada tulisan ini tidak perlu dibeberkan efek buru jika manusia dengan
sering dan mudahnya mengakses gambar-gambar dan video pornografy,
pasti masyarakat sudah mengetahui keburukannya.
Senjata apa yang paling efektif untuk mencegah masyarakat mengakses
situs-situs maksiat?
Pertama, Peraturan Pemerintah
Penulis hanya yakin, langkah efektif yang mampu memblokir ke situs
maksiat tersebut adalah harus dilakukan oleh pemerintah dengan
mengeluarkan peraturan agar para pengusaha terutama ISP dan warnet
atau pengusaha layanan internet lainnya memblokir ke situs-situs
porno tersebut. Memang membutuhkan keberanian dan upaya kontrol yang
terus-menerus dari pengusaha ISP tersebut. Keberanian untuk membangun
akses internet bersih, penuh manfaat.
Kedua, Pengawasan Orang Tua pada Putra-Putrinya
Upaya ini harus tetap dan terus-menerus dilakukan. Janganlah
membiarkan dengan bebas putra-putri Anda mengakses internet di
warnet, atau di sekolah tanpa sepengetahuan orang tua. Sebaiknya
selalu diberikan saran dan menanyakan keperluannya mengakses internet
untuk apa. Begitu juga bagi yang memiliki akses di rumah, sebaiknya
diawasi orang tua. Dengan kata lain orang tua harus peduli atas
kegiatan anaknya terutama terkait dengan akses internet.
Ketiga, Kontrol Tokoh Masyarakat Pada Internet
Para guru, dosen, pimpinan perusahaan, pimpinan lembaga, 'ulama,
tokoh masyarakat, melakukan kontrol dengan memberikan nasihat,
ceramah, atau mengeluarkan peraturan agar menggunakan internet untuk
kebutughan akses informasi yang bermanfaat, bukan maksiat.
Seperti halnya acara televisi yang semakin bebas menampilkan acara- acara berbau maksiat, maka upaya yang paling efektif adalah
menghentikan program tersebut oleh stasiun televisi bersangkutan.
Jika semua diserahkan kepada penonton, maka jelas acara yang berbau
maksiat akan memiliki rating tinggi sehubungan jalan menuju neraka
pasti akan banyak temannya, dan pendukungnya, terutama setan.
Catatan terakhir, penulis ingin mengingatkan, bahwa kerusakan akhlak
generasi muda salah satu yang bertanggungjawab adalah para pengusaha
internet, tentunya tanggungjawab dunia akhirat yang harus
dipertanggungjawabkan masing-masing. Penulis yakin, tidak ada satu
agamapun yang membolehkan pengikutnya untuk terbiasa berbuat maksiat.
Oleh karena itu mari kita galakan internet bersih, dan stop akses ke
situs-situs maksiat.
pergeseran nilai dari para generasi dan masyarakat umumnya, adalah
krisis akhlak dan kebudayaan. Salah satu penyumbang cukup besar dalam
menghantarkan krisis akhlak ini adalah dengan masuknya media internet
ke Indonesia. Hadirnya akses internet merupakan media yang tidak bisa
dihindari, karena telah menjadi suatu peradaban baru dalam dunia
informasi dan komunikasi tingkat global.
Dengan adanya akses internet, maka sangat banyak informasi yang dapat
dan layak diakses oleh masyarakat Indonesia, baik untuk kepentingan
pribadi, pendidikan, bisnis, dan lain-lain. Penulis sungguh sangat
merasakan dengan adanya internet adalah sebuah revolusi dalam dunia
informasi. Untuk mencari informasi sebuah referensi atau produk yang
ternyata sulit didapat sebelumnya, dengan adanya internet dalam
hitungaan menit informasi tersebut dapat diperoleh langsung dihadapan
mata, padahal data tersebut ternyata berasal dari negara lain. Dan dengan memalui internet juga, komunikasi antar negara menjadi
sangat murah, katakan saja dengan teknologi VOIP.
Namun sayang sekali, bersamaan dengan masuknya internet ke negeri
yang dulu dikenal masyarakatnya sopan santun, berpakaian rapih,
berbudaya baik dan berbudi luhur, saling menjaga kehormatan, dan
berakhlak mulia, kini telah berubah drastis akhlak menjadi kotor,
budaya menjadi serba kebarat-baratan dalam hal kebebasan berekspresi
terutama terkait seksualitas.
Tiada lain penyebab utamanya adalah adanya informasi yang dapat
diakses memalui internet berupa bertebarannya situs-situs maksiat,
pornografi. Lagi-lagi, Indonesia adalah termasuk negara yang sangat
lamban dalam menyikapi berbagai kondisi buruk sepert ini. Lihat saja
di negara lain, Cina, Pakistan , misalnya pemerintah terjun langsung
dalam upaya mengamankan masyarakatnya terhadap serangan pengkotoran
akhlak dan moral. Berbagai metode dilakukan, ada yang membatasi
jumlah warnet, ada yang menerapkan pemakaian perangkat lunak untuk
mengawasi akses ke situs-situs kotor dapi menarik tersebut, dan
langkah-langkah nyata lainnya yang diterapkan sesuai kondisi dan
situasi negara bersangkutan.
Di China, pernah dilakukan penutupan ratuan warung internet, lain
lagi di Pakistan komputer untuk warnet tidak boleh tertutup atau
harus terbuka. Tapi efektifkah upaya sejenis itu untuk membatasi
masyarakat akses ke situs-situs porno?
Bagaimana di Indonesia? usaha dan kebijakan apa yang dilakukan
pemerintah untuk membatasi akses internet ke situs porno? Penulis
belum bisa mengatakan dengan pasti, karena hingga saat ini belum
mendengar adanya larangan untuk mengakses informasi maksiat tersebut,
sebagai tanda tidak ada keseriusan pemerintah dalam menyelamatkan
akhlak genearasi dan bangsa Indonesia pada umumnya.
Bahkan ada yang meprediksi, jika akses ke situs-situs maksiat
tersebut di blokir, maka usaha ISP, warnet bisa bangkrut. Jika hal
ini diketahui oleh pengusaha ISP atau warnet, bahwa bisnisnya meraih
untung dari adanya akses ke situs=situs maksiat, maka apa bedanya
dengan bisnis lainnya yang menjalankan maksiat? Apakah rela dan
nyaman mendapatkan untung dari usaha maksiat? Tentunya akal sehat dan
hati nurani tidak akan setuju akan hal tersebut.
Ada juga yang berpendapat, bahwa akses internet adalah menjadi
tanggungjawab pribadi masing-masing, atau filter terhadap situs
maksiat ada pada diri pribadi. Tentunya rambu-rambu ini akan efektif,
manakala masyarakat keseluruhan telah memiliki benteng keimaman yang
tinggi. Walaupun tidak ada yang melihat, namun karena percaya dan
yakin disaksikan oleh Sang Pencipta, maka pengguna internet dimanapun
berada, baik ditempat terbuka mapun tertutup akan menjaga untuk tidak
maksiat dengan internet.
Kekhawatiran akan efek buruk dari kebebasan akses internet dirasakan
paling besar oleh para orang tua, dimana putra putrinya yang masih
duduk di SLTA, SMA, dan perguruan tinggi dapat dengan bebas mengakses
internet ditempat-tempat umum seperti warnet.
Pada tulisan ini tidak perlu dibeberkan efek buru jika manusia dengan
sering dan mudahnya mengakses gambar-gambar dan video pornografy,
pasti masyarakat sudah mengetahui keburukannya.
Senjata apa yang paling efektif untuk mencegah masyarakat mengakses
situs-situs maksiat?
Pertama, Peraturan Pemerintah
Penulis hanya yakin, langkah efektif yang mampu memblokir ke situs
maksiat tersebut adalah harus dilakukan oleh pemerintah dengan
mengeluarkan peraturan agar para pengusaha terutama ISP dan warnet
atau pengusaha layanan internet lainnya memblokir ke situs-situs
porno tersebut. Memang membutuhkan keberanian dan upaya kontrol yang
terus-menerus dari pengusaha ISP tersebut. Keberanian untuk membangun
akses internet bersih, penuh manfaat.
Kedua, Pengawasan Orang Tua pada Putra-Putrinya
Upaya ini harus tetap dan terus-menerus dilakukan. Janganlah
membiarkan dengan bebas putra-putri Anda mengakses internet di
warnet, atau di sekolah tanpa sepengetahuan orang tua. Sebaiknya
selalu diberikan saran dan menanyakan keperluannya mengakses internet
untuk apa. Begitu juga bagi yang memiliki akses di rumah, sebaiknya
diawasi orang tua. Dengan kata lain orang tua harus peduli atas
kegiatan anaknya terutama terkait dengan akses internet.
Ketiga, Kontrol Tokoh Masyarakat Pada Internet
Para guru, dosen, pimpinan perusahaan, pimpinan lembaga, 'ulama,
tokoh masyarakat, melakukan kontrol dengan memberikan nasihat,
ceramah, atau mengeluarkan peraturan agar menggunakan internet untuk
kebutughan akses informasi yang bermanfaat, bukan maksiat.
Seperti halnya acara televisi yang semakin bebas menampilkan acara- acara berbau maksiat, maka upaya yang paling efektif adalah
menghentikan program tersebut oleh stasiun televisi bersangkutan.
Jika semua diserahkan kepada penonton, maka jelas acara yang berbau
maksiat akan memiliki rating tinggi sehubungan jalan menuju neraka
pasti akan banyak temannya, dan pendukungnya, terutama setan.
Catatan terakhir, penulis ingin mengingatkan, bahwa kerusakan akhlak
generasi muda salah satu yang bertanggungjawab adalah para pengusaha
internet, tentunya tanggungjawab dunia akhirat yang harus
dipertanggungjawabkan masing-masing. Penulis yakin, tidak ada satu
agamapun yang membolehkan pengikutnya untuk terbiasa berbuat maksiat.
Oleh karena itu mari kita galakan internet bersih, dan stop akses ke
situs-situs maksiat.
Demokrasi Lingkungan dan Kesejahteraan Rakyat
Jenuh sekali apabila melihat perdebatan “orang-orang tua” mengenai korelasi antara demokrasi dengan kesejahteraan rakyat. Perdebatan ini dimulai dengan ungkapan bahwa demokrasi hanyalah alat untuk mencapai kesejahteraan. Dalam posisi awal seperti ini, timbul semacam pandangan utilitarian bahwa cara apapun bisa digunakan untuk mencapai kesejahteraan yang diidamkan oleh rakyat – kebahagiaan, meskipun tidak melalui demokrasi. Bagi masyarakat yang skeptis (dan putus asa), maka mereka akan merasa bahwa demokrasi yang dijanjikan 10 tahun yang lalu oleh Reformasi, belum memberikan kontribusi yang signifikan. Semenjak Pemilu dan 290 Pilkada (sampai Desember 2006 – LSI, 2007) yang diselenggarakan di Indonesia, Human Development Index Indonesia masih berada di peringkat 107 dari 177 negara (UNDP, 2007). Kita kalah dengan Vietnam yang berhasil naik 4 peringkat dari tahun sebelumnya sehingga berada di peringkat 105. Perlu dicatat, Vietnam masih berada dalam rezim otoriter, hanya ada satu partai yakni partai sosialis republik mereka. Jika dibandingkan dengan Indonesia, ada 24 Partai Politik pada Pemilu 2004 dan belum ditambah mereka yang ingin berlomba di Pemilu 2009 mendatang. Akhirnya timbul pertanyaan, apakah demokrasi yang dijanjikan itu memang betul bisa membawa kesejahteraan?
Kondisi yang sebetulnya sudah terlihat sangat jelas adalah bahwa sejarah sudah memberikan pelajaran bagaimana rezim pemerintahan yang otoriter dan tertutup tidak akan membawa kesejahteraan rakyat yang riil. Meskipun Orde Baru telah memberikan kontribusi terhadap pembangunan, namun pembangunan tersebut tidak menyeluruh karena terpusat kepada sistem birokrasi yang sarat dengan korupsi dan tidak berintegritas.
Masyarakat tidak perlu berkecil hati, patokan untuk demokrasi tidak dilihat dari berapa banyak partai dan berapa banyak pilkada yang sudah diselenggarakan karena ini hanyalah aspek prosedural dari demokrasi. Demokrasi secara substansial, pemenuhan hak masyarakat untuk turut berpartisipasi dalam pemerintahan, masih belum dilaksanakan. Singkat kata, suara rakyat masih belum didengarkan, terutama dalam pengambilan kebijakan yang terkait dengan lingkungan hidup.
Pembangunan ekonomi di Indonesia masih sangat bergantung pada sumber daya alam (resource based economy), sementara itu kondisi empiris menyatakan bahwa pemanfaatan dan pengelolaan sumber daya alam di Indonesia masih belum optimal dalam peningkatan pendapatan nasional dan peningkatan kesejahteraan rakyat (Bappenas, 2004). Hal ini karena demokrasi ekonomi yang dijanjikan dalam Pasal 33 UUD 1945 belum terlaksanakan; rakyat tidak diikutsertakan dalam penguasaan negara atas bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di Indonesia. Sebaliknya, justru rakyat yang terkena dampak negatif pengelolaan sumber daya alam yang tidak transparan.
Ketika negara menjadi pihak dalam suatu perjanjian pengelolaan sumber daya alam – seperti Kontrak Karya pertambangan, Production Sharing Contract minyak dan gas bumi, bahkan Hak Pengelolaan Hutan – apakah kepentingan rakyat hilang karena dianggap sudah diwakili oleh Pemerintah? Seperti pasien yang mempunyai hak informed consent dari seorang dokter, seharusnya hal serupa juga berlaku bagi masyarakat untuk berhak mengetahui seluk beluk dari rencana pengambilan kebijakan dari Pemerintah yang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam. Hal ini karena segala hal yang berkaitan dengan kebijakan Pemerintah, yang langsung mendapatkan dampaknya adalah masyarakat.
Kepentingan rakyat dan pemerintah ini sepatutnya dijembatani oleh prinsip demokrasi lingkungan, yakni pemenuhan hak publik atas informasi, hak publik untuk berpartisipasi, dan hak publik terhadap keadilan dalam pengambilan kebijakan lingkungan. Pada dasarnya suatu proses pembuatan keputusan dan proses bagaimana keputusan diimplementasikan di berbagai tingkat pemerintahan harus memenuhi tiga prinsip tadi agar tercapai keseimbangan antara kepentingan pembangunan ekonomi dan perlindungan terhadap lingkungan yang tentunya berdampak pada manusia.
Demokrasi lingkungan bukan hal yang baru karena Indonesia sudah mengambil komitmen ini pada saat Deklarasi Rio di tahun 1992 dan World Summit on Sustainable Development di tahun 2002. Tetapi kondisi empiris berkata lain karena komitmen untuk melaksanakan demokrasi lingkungan ini belum sampai di tahap pelaksanaan yang benar-benar serius. Contohnya, apakah akan ada kasus lingkungan seperti lumpur panas di Sidoarjo apabila rakyat setempat mempunyai kesempatan terlebih dahulu untuk mengetahui dampak suatu proyek gas bumi di sana?
Seandainya informed consent terhadap proyek-proyek seperti itu diberikan kepada masyarakat, bencana lingkungan (yang terutama karena kelalaian manusia) akan lebih mudah dihindarkan. Biaya yang dikeluarkan untuk mitigasi suatu bencana akan jauh lebih berguna apabila bencana tersebut dihindari dan biaya tersebut digunakan untuk investasi dalam meningkatkan kesejahteraan rakyat. Demokrasi per se tidak cukup untuk menjadi jaminan peningkatan kesejahteraan, namun bagaimana kita menjalankan demokrasi tersebut yang bisa menentukan peningkatan kesejahteraan tadi.
Demokrasi lingkungan tidak hanya butuh komitmen dari Kementerian Lingkungan Hidup tetapi juga dari Lembaga-Lembaga Pemerintah dan Departemen-Departemen lainnya, seperti Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Kehutanan, dsb. Saat ini pun urgensinya tidak hanya untuk pengelolaan sumber daya alam di Indonesia saja, namun bisa untuk menghindari bencana lingkungan global, yakni perubahan iklim. Bappenas di sini bisa mengambil langkah untuk menjalankan prinsip demokrasi lingkungan dalam menentukan arah kebijakan makro yang ramah terhadap perubahan iklim (climate friendly laws). Tidak hanya itu, Dewan Perwakilan Rakyat mempunyai peran penting dalam menjalankan fungsi budgeting mereka dalam melakukan alokasi APBN yang memprioritaskan masyarakat marginal yang akan terkena dampak langsung dari perubahan iklim; para petani dan nelayan kita yang mendambakan kesempatan untuk bisa memajukan diri mereka sendiri.
Saya, sebagai generasi muda, justru heran mengapa orang-orang berdebat tentang penting atau tidaknya demokrasi. Saya lebih heran lagi ketika orang-orang yang berdebat itu adalah mereka yang dipilih melalui sistem demokrasi itu sendiri. Pak, Bu, tidak ada waktu yang lebih baik daripada saat ini untuk menjalankan komitmen terhadap rakyat, khususnya komitmen dalam mengambil kebijakan lingkungan yang pro masyarakat marginal.
http://yudhim.blogspot.com/2008/02/demokrasi-lingkungan-dan-kesejahteraan.html
Membedah Kejahatan Internet di Indonesia
Ringkasan ini tidak tersedia. Harap
klik di sini untuk melihat postingan.
Pupuk dari rambut manusia?
Seorang ahli tata rambut dari dari Alabama bernama Phil McCrory berexperimen untuk menggunakan sisa rambut tersebut setelah melihat kapal minyak yang menumpahkan minyak dan mengenai binatang-binatang berbulu di Alaska. Ternyata, rambut bisa dibuat semacam lap majun yang menyerap minyak. Sekarang majun rambut tersebut malah dipakai oleh organisasi di San Fransisco untuk menyerap sisa tumpahan minyak di pantai.
Ternyata, Phil McCrory juga bereksperimen dengan rambut untuk dipakai sebagai pupuk dan sangat berhasil. Produknya dapat anda lihat di website SmartGrow.com yang menjual dan memberi petunjuk pemakaian. Produknya itu juga memakai hair mat (keset rambut) yang ditaro dibagian bawah atau atas pot sebagai pupuk karena kalau menurut penelitian ternyatamemil rambut iki tingkat kadar nitrogen sebesar 15% yang dapat dipakai oleh tanaman sebagai pupuk.
Selain itu, karena rambut memiliki bau manusia, maka menurut seattlepi.com produk SmartGrow atau kalau saya bilang pupuk rambut dapat juga mengusir binatang yang suka merusak tanaman. Jadi dengan pupuk rambut itu kita memberi nutrisi sekalian menjaga tanaman kita dari binatang.
Kebetulan juga pada akhir pekan lalu saya baru saja membeli hair clipper merek Wahl untuk mencukur rambut saya dan anak saya. Paling tidak bisa terus menjaga rambut tetap pendek dan menghemat pengeluaran ke salon juga dan saya juga mau mencoba memakai sisa rambut tersebut sebagai pupuk untuk tanaman di rumah. Nanti kalau berhasil akan saya tulis lagi.
Untuk anda yang suka mencukur rambut anak di rumah juga boleh mencobanya. Kalau SmartGrow sudah dibuat menjadi semacam keset, kita coba saja rambut langsung ke pot dan taman. Mudah-mudahan berhasil.
Langganan:
Postingan (Atom)