Semua orang tahu, Internet
bukan hanya menyediakan informasi yang bermanfaat seperti berita atau
ilmu pengetahuan. Pornografi, pembajakan dan yang lainnya juga tumbuh
subur di sisi gelap Internet.
Pornografi tersebar melalui
situs-situs porno. Tetapi bukan hanya itu, pornografi bisa didapatkan
melalui email, jaringan pertukaran file antar pengguna (P2P), chatroom
dan mailing list.
Arief A. Yudanarko, Customer Service PT RadNet
Surabaya, adalah salah satu pihak yang memprihatinkan maraknya materi
pornografi di Internet, khususnya yang bermuatan lokal. Menurutnya,
beberapa materi tersebut sudah kelewatan.
“Gambar-gambar yang
ditampilkan sangat provokatif seolah hendak mengatakan, ini lho kelakuan
mereka yang kelihatannya alim,” tutur Arief
Arief tidak tinggal diam
menyaksikan perbuatan seperti itu. Bersama beberapa rekannya yang
memiliki keahlian dalam bidang Teknologi Informasi (baca:hacker),
mengkoordinasikan pelacakan aktifitas pornografi seperti itu. Temuannya
cukup mengejutkan!
“Arahnya jelas, mereka ingin melucuti muslimah,”
kata Arief. Bahkan beberapa mailing list yang ditemukan Arief bersama
timnya memiliki muatan-muatan yang lebih mengerikan.
“Milis ini
seolah hendak memunculkan bahaya laten, karena sifatnya yang
berandai-andai memperkosa para muslimah berjilbab,” lanjut Arief.
Menurut Arief, komunitas itu menyebarkan informasi yang sangat detil
tentang strategi memperdaya wanita baik-baik.
Meskipun yang beredar
di komunitas tersebut hanya sebatas fantasi, Arief mengkhawatirkan kalau
hal tersebut dipraktekkan di dunia nyata. “Saya katakan bisa menjadi
bahaya laten, karena sangat mungkin dipraktekkan di dunia nyata,”
tuturnya.
“Beberapa mailing list sudah ditutup oleh YahooGroups,
setelah kami ramai-ramai kirim laporan abuse,” kata Arief. Akan tetapi
mailing list itu seperti tidak pernah menghilang,
Dikatakan Arief
gambar-gambar yang beredar, di mailing list dan situs-situs tersebut, 80
persennya adalah hasil rekayasa komputer. “Tapi ada beberapa yang dari
hidden camera,” jelas Arief. Selain itu beberapa menampilkan gambar
model yang mengenakan pakaian tertutup (jilbab). “Itu dulu pernah muncul
dan beredar, tapi sudah ditutup,” kata Arief.
Terlacak Sampai Yogya!
Arief
A. Yudanarko dan kawan-kawan tidak mau tinggal diam melihat
materi-materi amoral ditampilkan di Internet. Usaha mereka melawan lewat
Internet dirasa kurang efektif, kini mereka bersiap-siap untuk muncul
ke permukaan. Pelakunya terlacak sampai ke Yogya!
“Kami coba cari
strategi lain, yaitu melacak sampai ke alamat daratnya,” kata Arief. Dia
dkk kemudian mencoba melakukan pelacakan. Karena pelacakan dari situs
porno agak sulit dilakukan, mereka berusaha melacak melalui mailing
list.
“(Prosesnya) cepatsekali dan kami terus memantau, begitu ada
upload lagi kami bisa dapatkan lokasinya” kata Arief. Hal pertama yang
dimanfaatkan Arief adalah header email yang digunakan mereka, kemudian
tim pelacak yang dikoordinasikan oleh Arief akan mencari IP Address, ISP
Pengguna hingga lokasi pengguna dimana.
Hasil pelacakan tim ini
cukup menggembirakan. “Sampai minggu lalu kami punya tiga lokasi warnet
yang dipakai upload gambar,” jelas Arief. Ketiga warnet tersebut berada
di Yogya dan menurut Arief telah dikonfirmasikan keberadaannya.
Arief
rencananya akan membentuk koordinasi secara nasional untuk menggalang
anti pornografi ini. “Kami akan menunjuk contact person di setiap kota
yang mungkin, nantinya mereka akan punya tim untuk kampanye dan buser,
jika saatnya tiba,” Arief memaparkan.
Arief juga mengagendakan
kerjasama dengan penegak hukum. Nantinya jika mereka melakukan
penggrebekan dan penangkapan, mereka akan menyerahkan pelakunya pada
polisi. Kelompok ini tidak ingin melakukan perlawanan secara cyber,
karena selain tidak efektif perlawanan tersebut bisa menjadi bumerang
bagi mereka. “Kami bukan hacker yang seperti itu,” imbuh Arief.
http://yudhim.blogspot.com/2008/02/melawan-sisi-gelap-internet.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar